BURKAS.TOP, SERGAI – Suasana meriah dan penuh semangat persaudaraan mewarnai malam takbiran di Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai. Pemerintah Desa Pekan Tanjung Beringin, berkolaborasi dengan AKRAB (Aliansi Kekerabatan Remaja Bedagai), kembali menggelar pawai miniatur masjid keliling, sebuah tradisi tahunan yang semakin diminati warga. Acara yang dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Pekan Tanjung Beringin, Ir. Indra Syahputra, Ketua TP PKK Siti Aisah, dan Ketua BPD Supriadi Azhar ini, diikuti puluhan peserta dari Desa Pekan Tanjung Beringin dan berbagai daerah di luar Kecamatan Tanjung Beringin.
Tema “Takbir Merdu Berakar Budaya” menjadi fokus utama perhelatan tahun ini, menekankan pentingnya melantunkan takbir dengan khidmat sebagai ungkapan syukur dan kegembiraan menyambut Idul Fitri, sekaligus menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal. Tidak hanya pawai miniatur masjid yang unik dan kreatif, acara juga dimeriahkan oleh berbagai perlombaan menarik. Lomba festival baju lebaran putra-putri tingkat SD hingga SMP menampilkan kreasi busana khas Lebaran yang memukau. Lomba senandung religi bernuansa Melayu turut menambah semarak acara, menampilkan bakat dan kreativitas para peserta dalam melantunkan lagu-lagu religi dengan nuansa Melayu yang kental.
Ribuan warga memadati sepanjang rute pawai untuk menyaksikan kreativitas dan semangat para peserta. Suasana penuh kekeluargaan dan kebersamaan terasa begitu kental di sepanjang jalan. Acara yang berlangsung meriah ini ditutup dengan pengumuman pemenang lomba. Para pemenang beruntung mendapatkan hadiah berupa piala, piagam penghargaan, dan uang tunai. Keberhasilan acara ini tak lepas dari dukungan penuh Kapolsek Tanjung Beringin, AKP Pamilu Hutagaol, Koramil 11/TB, dan ratusan warga yang antusias menyaksikan pawai takbir akbar ini.
Rute pawai dimulai dari Jalan Jati, Desa Pekan Tanjung Beringin, tepatnya di depan Balai Desa Pekan. Para peserta berarak melewati jalan-jalan utama di Desa Pekan Tanjung Beringin, kemudian menuju Desa Nagur dan Desa Mangga Dua, sebelum akhirnya kembali ke titik awal. Pawai ini tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar warga dan memperkenalkan kekayaan budaya lokal kepada generasi muda.

















