Mafia BBM Kian Berani, Kapolres Rokan Hulu Dituntut Seret Operator Tangki PT Miduk Arta ke Jalur Hukum

- Penulis

Selasa, 30 September 2025 - 18:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BURKAS.TOP, ROKAN HULU | – Kejahatan terorganisir di sektor energi kembali mencoreng wajah distribusi BBM nasional. Sebuah mobil tangki Pertamina Patra Elnusa dengan nomor polisi BK 8853 EV, yang beroperasi di bawah bendera PT. Miduk Arta, tertangkap basah sedang melakukan aksi ‘kencing minyak’ atau pembongkaran muatan secara ilegal di wilayah Kabupaten Rokan Hulu.

Berdasarkan informasi yang diterima redaksi, peristiwa memalukan ini terjadi pada Senin, 29 September 2025, sekitar pukul 14.00 WIB, di Desa Kasang Padang, Kecamatan Bonai Darussalam. Ironisnya, aktivitas penyelewengan yang diduga merugikan negara ini dilakukan di tengah jalan, disaksikan dan direkam oleh warga setempat.

Warga berhasil mengabadikan aksi terlarang ini dalam sebuah rekaman video berdurasi 1 menit 29 detik. Dalam tayangan tersebut, tampak dua orang pria dengan santai memindahkan isi tangki besar berplat merah putih tersebut ke dalam sejumlah jerigen. Aktivitas ini jelas mengindikasikan adanya dugaan kuat penyalahgunaan atau pencurian Bahan Bakar Minyak (BBM), yang seharusnya didistribusikan secara resmi.

Pencurian minyak dari armada resmi distributor Pertamina merupakan kejahatan serius yang tak hanya merusak rantai pasokan, tetapi juga mengkhianati kepercayaan publik. Negara dirugikan, dan masyarakat terancam kekurangan pasokan energi akibat ulah mafia ini.

Pengawasan dan penanganan laporan masyarakat terhadap insiden ini menuai kritik tajam. Warga yang mengkonfirmasi kejadian ke nomor layanan pengaduan atau Call Center (081268488883) yang tertera di mobil, menerima respons yang absurd.

Admin Call Center tersebut memang menjawab, “Siap pak akan kami tindak lanjuti. Trima kasih atas laporan nya,” Namun, ketika pelapor mencoba menanyakan nama petugas yang menerima laporan sebagai bentuk akuntabilitas, admin tersebut justru tidak merespons lagi meski pesan sudah terbaca.

Respons yang terkesan buru-buru formalitas ini menimbulkan kecurigaan publik: Apakah ini sekadar respons basa-basi untuk meredam laporan? Atau, adakah upaya untuk menutupi identitas oknum yang terlibat dalam rantai kejahatan BBM ini?

Baca Juga :  Heboh Video Insiden Tabrakan Nenek Pejalan Kaki dengan Iring-Iringan PJR

Aparat penegak hukum, khususnya Polres Rokan Hulu dan Ditreskrimsus Polda Riau, didesak untuk segera mengambil tindakan tegas. Bukti video sudah sangat jelas, dan praktik kencing minyak ini harus disikapi sebagai kejahatan terorganisir.

Kapolres Rokan Hulu diminta untuk tidak hanya menindak sopir dan kernet di lapangan, tetapi juga mengusut tuntas PT. Miduk Arta sebagai perusahaan operator dan seluruh jaringan di belakangnya. Kegagalan menindak tegas kasus ini hanya akan membuat mafia BBM semakin berani dan merajalela!

“Hukum harus ditegakkan sekeras-kerasnya! Jangan biarkan mafia energi ini terus menikmati hasil kejahatan di tengah kebutuhan energi rakyat!,” ucap seorang warga saat diminta tanggapan awak media.

Untuk diketahui, Tindakan “kencing minyak” atau penyelewengan Bahan Bakar Minyak (BBM) dari mobil tangki resmi, terutama yang mengangkut BBM bersubsidi seperti Solar atau Pertalite merupakan tindak pidana serius yang diatur dalam Undang-Undang di Indonesia.

Berikut adalah ancaman hukum utama yang dapat menjerat pelaku, termasuk sopir, kernet, dan pihak lain yang terlibat seperti pembeli/penadah dengan ancama pidana kurungan mencapai 6 tahun penjara atau denda sebesar Rp60.000.000.000 (enam puluh miliar rupiah)

Tindak pidana “kencing minyak” sangat erat kaitannya dengan penyalahgunaan distribusi BBM yang disubsidi oleh pemerintah. Dasar hukum utamanya adalah Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (UU Migas), khususnya pada Pasal 55.

Pasal 55 UU Migas, yang telah diubah dengan Pasal 40 angka 9 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, menetapkan ancaman hukuman bagi setiap orang yang menyalahgunakan pengangkutan dan/atau niaga BBM yang disubsidi pemerintah. (*/Red)

Berita Terkait

Polda Sumut Peringati Hari Pahlawan 2025: Teladani Nilai Perjuangan, Wujudkan Indonesia Maju
Polda Sumut Dan Tni Terus Gencarkan Razia THM, Tiga Pengunjung Golden Tiger Positif Narkoba
Kapolres Pelabuhan Belawan Beri Bantuan Sembako untuk Warga Terdampak Banjir Rob
Polda Sumut Gelar Razia Gabungan di THM Helens Night Mart
Pererat Silaturahmi dan Sinergitas, Kabid Humas Polda Sumut Ngopi Bareng Wartawan Sumut
Polres Batu Bara Gelar Safari Kebangsaan Doa Polri Untuk Negeri
Kapolres Langkat Gelar Olahraga Bersama Siswa SLB Negeri Stabat, Wujud Kepedulian dan Dukungan untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Gempar!! Seorang Wanita Ditemukan Warga Telah Tewas dengan Kondisi Bersimbah Darah

Berita Terkait

Senin, 10 November 2025 - 14:56 WIB

Polda Sumut Peringati Hari Pahlawan 2025: Teladani Nilai Perjuangan, Wujudkan Indonesia Maju

Sabtu, 8 November 2025 - 13:50 WIB

Polda Sumut Dan Tni Terus Gencarkan Razia THM, Tiga Pengunjung Golden Tiger Positif Narkoba

Sabtu, 8 November 2025 - 13:42 WIB

Kapolres Pelabuhan Belawan Beri Bantuan Sembako untuk Warga Terdampak Banjir Rob

Sabtu, 8 November 2025 - 11:55 WIB

Polda Sumut Gelar Razia Gabungan di THM Helens Night Mart

Sabtu, 8 November 2025 - 11:34 WIB

Pererat Silaturahmi dan Sinergitas, Kabid Humas Polda Sumut Ngopi Bareng Wartawan Sumut

Berita Terbaru