Burkas.top. Pekanbaru – Penyeludup Pelabuhan sebagaimana pemberitaan sebelumnya, kali ini sumber informasi terpercaya lainnya dari Provinsi Jambi kepada pewarta dan khususnya team DPP LSM KIPPI memberikan informasi terbaru bahwa baru-baru ini ada blokade yang dilakukan Polisi di Pelabuhan tikus guna mengantisipasi masuknya barang seludupan yang diduga diotaki oleh “BOSS JONI” (nama samaran) alias dipanggil juga dengan sebutan “BOSS JOKOWI”, Minggu (28/12/2023).
Menurut sumber, team kepolisian yang turun ke Provinsi Jambi ada juga dari Mabes Polri dan sedikitnya 2 kapal Joni kini tidak beraktivitas karena ada blokade namun barang seludupan yang sudah ada di kapal siap akan dibongkar menunggu situasi aman, sebut sumber.
Lagi kata sumber, selain di Provinsi Jambi aktivitas penyeludupan juga berada di Provinsi Riau dan lokasi kantor berada di jalan Riau- Kota Pekanbaru sementara pergudangan berada di beberapa tempat di Kota Pekanbaru.
“Kita berharap team yang saat ini mengadakan blokade di Provinsi Jambi jangan sekedar isapan jempol belaka, kiranya Bapak Kapolri melakukan penggrebekan dan terus mengungkap jaringan penyeludup ini”, lagi terang sumber sembari memberitahukan nomor HP dan Foto salah seorang mekanik Bos Joni.
Selain itu sumber juga mengungkapkan, ada sejumlah oknum polisi dari provinsi Jambi sampai ke Provinsi Riau ikut membekingi sehingga bertahan lama aksi penyeludupan barang yang melanggar hukum ini dapat berjalan dengan mulus,kata sumber.
Perlu Diketahui Kapolda Riau…!, Salah Satu Gudang di Jalan Pasir Putih Diduga Tempat Barang Penyeludupan
Diduga salah satu gudang di jalan Pasir Putih desa Baru kecamatan Siak Hulu, kabupaten Kampar propinsi Riau tepat di jadikan tempat penampungan atau transit barang-barang ilegal yang diduga kuat berasal dari Pelabuhan dagang atau pelabuhan tikus di kabupaten Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi. Hal itu diungkapkan sumber yang layak terpercaya dan namanya tidak disebut.
Menurut informasi yang diperoleh, barang ilegal berasal dari luar negeri berupa Pakaian Bekas, Kacang Hijau, Pakaian Baru, Cabe Kering, Sosis dan Ban baru asal negara RRC.
Lagi dikatakan, sumber seluruh barang ilegal tersebut sengaja masuk melalui kota Pekanbaru hanya sekedar transit, yang kemudian seluruh barang tersebut akan dikirim ke Propinsi Sumatra Utara untuk menghindari pajak ke negara.
Pewarta yang mencoba melakukan investigasi ke gudang tersebut dan guna mengkonfirmasi tetapi tidak berhasil menemui seorang pun, namun diperoleh keterangan dari warga bahwa posisi gudang dari pintu besi pagar sekitar 100 meter bukan berarti keadaan gudang sunyi tanpa ada kegiatan.
“Aktivitas pekerja biasanya dari jam sembilan pagi sampai jam lima sore. Jika ada orang luar yang masuk ke dalam, paling sedikit ada sekira lima puluhan orang yang menjadi buruh kuli angkut”, kata salah seorang warga sekitar lokasi gudang.
Sementara itu di tempat terpisah, Nelson Hutahaean selaku Ketua Umum DPP LSM KIPPI (Komunitas Insan Peduli Pers Indonesia) pada Selasa (05/12/2023) mengatakan, dari hasil pengumpulan dokumen dan pengembangan informasi diduga kuat gudang yang berlokasi di jalan pasir putih merupakan jaringan mafia besar yang punya nama dan gelar berubah ubah mulai dari bos Joni sampai gelar bos Jokowi.
Masih kata Ketua ini, kuat dugaan mafia besar ini tidak segan-segan menghamburkan uang kepada media yang mengetahui, bahkan baru-baru ini kapal milik bos Joni yang tenggelam di Kuala Tungkal berhasil menutup para awak media yang memberitakan dari media yang ada di provinsi Jambi sampai Propinsi Riau dengan memberikan sejumlah uang kepada beberapa oknum awak media, kata Hutahaean.
“LSM KIPPI melalui insan pers yang ikut tergabung sudah berkali – kali melakukan pemberitaan mulai dari tenggelam nya Kapal ‘Hantu’ di Kuala Tungkal namun seperti pihak penegak hukum terkesan tidak peduli diduga kuat si mafia besar dilindungi para oknum tertentu”, kata lelaki bermarga Hutahaean ini mengakhiri.
Diharapkan Kapolri dan Kapolda Riau serta Kapolda Jambi agar melakukan penyelidikan terhadap mafia penyeludup ini karena diduga sudah bertahun melakukan penyeludupan dari luar negeri sehingga akibat perbuatan si bos besar disinyalir Pajak Negara telah dirugikan sedikit nya miliaran rupiah.
Sampai di mana perkembangan informasi ini akan terus di ikuti pemberitaan.
(Tim)